(Filipi 3:13)
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu14[/kitab] ; [kitab]Wahyu20[/kitab] ; [kitab]0Ayub3-5[/kitab]
Bagi setiap orang melupakan masa lalu yang kelam sangatlah tidak mudah. Banyak yang terus terjerumus dan terpenjara oleh karena tidak bisa berdamai dengan masa lalu. Tetapi, banyak juga yang sudah bisa berdamai dengan masa lalu, tetap teringat namun tidak lagi merasakannya, alias sudah bebas dan lepas.
Sebuah cerita mengenai seorang anak gadis yang terlantar karena orangtuanya bercerai. Dirinya kerap dicabuli oleh tukang kebun dirumah neneknya. Dirinya tidak ingat secara pasti kapan kehilangan keperawanannya. Rasa depresinya tumpah melalui pergaulan bebas dan memakai narkoba sejak dibangku sekolah menengah. Bahkan tiga kali ia mencoba untuk bunuh diri. Sampai Tuhan melawatnya melalui seorang dokter yang memperkenalkannya kepada pribadi Yesus.
Gadis ini kemudian bertobat, berpaling, lahir baru. Dirinya tidak lagi terjebak pada masa lalu, terus mengejar kekudusan yang baru bagi Kristus, bahkan melayani-Nya. Tuhan pun memberkati dan mengaruniakannya suami dan dua anak yang baik.
Kisah ini seperti dialami juga oleh Rasul Paulus yang memiliki masa lalu yang kelam. Dahulu Paulus bangga sebagai penganiaya jemaat, bahkan menjadi aktor utama di balik kematian Stefanus. Namun, pengenalannya
akan Kristus mengubah segalanya. Apa yang dulu ia banggakan, kini ia anggap
sampah karena Kristus. Paulus telah meninggalkan masa lalunya dan hidup dalam
panggilan Tuhan untuk menjadi rasul bagi orang bukan Yahudi.
Sahabat, melupakan masa lalu bukan berarti hilang ingatan, namun kita tidak menjadikan masa lalu sebuah batu sandungan dalam hidup kita. Tidak peduli betapa kelamnya masa lalu kita, selama kita mau bertobat dan hidup bagi Kristus, kita akan memiliki hidup yang berarti. Yang paling penting adalah, apakah kita mau meninggalkan dosa masa lalu dan memulai lembaran baru bersama dengan Kristus?